Gerakan ini mulai digaungkan sejak
tahun 2011 oleh Herry Nurdi. Seperti dilansir pada sebuah artikel media online
tahun 2011 lalu, beliau menjelaskan bahwa gerakan ini tercetus setelah melihat
kondisi masyarakat yang sangat memprihatinkan disebabkan tradisi asing yang
dirayakan kalangan muda. Beliau menyebutkan kasus pergaulan bebas dalam perayaan
valentine di Jombang oleh 10 pasang muda-mudi yang di antaranya masih pelajar.
Gejala seperti itu terjadi di semua daerah karena dukungan promosi media dalam
kampanye valentine yang lebih menjurus pada zina.
Muda-mudi digiring untuk
saling menyatakan cinta dan mengungkapkannya dengan hubungan seksual. Seperti
cokelat dan kondom dalam satu paket untuk merayakan valentine. Dengan Gerakan
Menutup Aurat diharapkan dapat menjadi kontrol sosial sehingga budaya asli
ketimuran kembali menguat, tidak hanya dalam kasus seperti valentine, tapi juga
menjadi gerakan yang berkelanjutan dan memanfaatkan berbagai media, termasuk
jejaring sosial. Gerakan yang dirintis melalui jejaring sosial, twitter dan
utamanya facebook ini ternyata mendapat sambutan luas, bahkan gerakan ini
sampai di Hongkong, Macau, Inggris dan Malaysia.
Setiap
upaya penegakan syariat, sekecil apapun itu, menjadi pemantik bagi saudara
muslim lain untuk ikut mendukungnya. Hal ini menjadi alasan bagi Lembaga Dakwah
Kampus UNY yaitu Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI) Jamaah Al-Mujahidin
serta seluruh Sie Kerohanian Islam (SKI) Fakultas di UNY untuk turut menyerukan
Gerakan ini. Sejak awal Februari GMA sudah mulai disosialisasikan melalui
berbagai media, puncaknya pada hari Kamis (14/2) diadakan pawai keliling Kampus
yang dimulai sejak pukul 13.30 hingga selesai. Fery Subakti, Ketua UKKI Jamaah
Al-Mujahidin mengharapkan agenda akbar pertama yang dilaksanakan oleh UKKI dan
SKI seluruh Fakultas di UNY di tahun kepengurusan 2013 ini mampu menjadi sarana
penguatan ukhuwah dan kesolidan seluruh elemen dakwah UNY serta memberi kabar
gembira kepada masyarakat luas bahwa ada gerakan yebih layak dijadikan budaya,
yaitu: Gerakan Menutup Aurat.
Pawai
ini awalnya diprakarsai Departemen Kemuslimahan UKKI dan seluruh SKI Fakultas
sebagai program khusus Kemuslimahan. Tujuannya mememberi pemahaman dan mengajak
muslimah untuk menggunakan hijab secara sempurna. Menyeru kepada muslimah bahwa
hijab yang Allah wajibkan kepada muslimah memiliki tujuan untuk melindungi dan
mengangkat derajatnya menjadi lebih mulia. Diibaratkan telur yang terjaga dalam
cangkangnya, yang hanya akan membusuk jika cangkang itu pecah. Namun melihat
fakta yang terjadi di masyarakat, ternyata masih banyak laki-laki yang juga
belum menutup aurat dengan sempurna misal trend mode menggunakan celana di atas
lutut atau jins yang berlubang, UKKI berinisiatif untuk tidak membatasi seruan
ini kepada muslimah saja tapi juga kepada muslim (laki-laki). Karena itu, pawai
kali ini juga melibatkan Aktifis Dakwah Kampus laki-laki.
Menanggapi
sikap masyarakat yang kadang beranggapan bahwa lebih penting menghijabi hati
dulu, tidak ada gunanya berjilbab kalau kelakuannya belum baik, dan anggapan
lain yang sejenis, panitia menyampaikan bahwa lebih baik melakukan kebaikan
dari yang paling mudah dan paling dekat.
Mengenakan hijab dengan sempurna menjadi cara untuk memulai memperbaiki diri
dan hati. Melalui gerakan ini pula menjadi upaya saling menasehati dalam
kebaikan. “Mengingatkan saudara muslim untuk menutup aurat, kadang hal-hal
seperti ini sering terlupa. Karena kita sayang mereka, jadi kita mengingatkan.”
tambah Efa Musrifah, Kepala Departemen Kemuslimahan UKKI Jamaah Al-Mujahidin
UNY.
-Wulan-
(Profil Penulis)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar