Sabtu, 16 Februari 2013

UNY Menyambut Gerakan Menutup Aurat


Gerakan ini mulai digaungkan sejak tahun 2011 oleh Herry Nurdi. Seperti dilansir pada sebuah artikel media online tahun 2011 lalu, beliau menjelaskan bahwa gerakan ini tercetus setelah melihat kondisi masyarakat yang sangat memprihatinkan disebabkan tradisi asing yang dirayakan kalangan muda. Beliau menyebutkan kasus pergaulan bebas dalam perayaan valentine di Jombang oleh 10 pasang muda-mudi yang di antaranya masih pelajar. Gejala seperti itu terjadi di semua daerah karena dukungan promosi media dalam kampanye valentine yang lebih menjurus pada zina.
Muda-mudi digiring untuk saling menyatakan cinta dan mengungkapkannya dengan hubungan seksual. Seperti cokelat dan kondom dalam satu paket untuk merayakan valentine. Dengan Gerakan Menutup Aurat diharapkan dapat menjadi kontrol sosial sehingga budaya asli ketimuran kembali menguat, tidak hanya dalam kasus seperti valentine, tapi juga menjadi gerakan yang berkelanjutan dan memanfaatkan berbagai media, termasuk jejaring sosial. Gerakan yang dirintis melalui jejaring sosial, twitter dan utamanya facebook ini ternyata mendapat sambutan luas, bahkan gerakan ini sampai di Hongkong, Macau, Inggris dan Malaysia.

            Setiap upaya penegakan syariat, sekecil apapun itu, menjadi pemantik bagi saudara muslim lain untuk ikut mendukungnya. Hal ini menjadi alasan bagi Lembaga Dakwah Kampus UNY yaitu Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI) Jamaah Al-Mujahidin serta seluruh Sie Kerohanian Islam (SKI) Fakultas di UNY untuk turut menyerukan Gerakan ini. Sejak awal Februari GMA sudah mulai disosialisasikan melalui berbagai media, puncaknya pada hari Kamis (14/2) diadakan pawai keliling Kampus yang dimulai sejak pukul 13.30 hingga selesai. Fery Subakti, Ketua UKKI Jamaah Al-Mujahidin mengharapkan agenda akbar pertama yang dilaksanakan oleh UKKI dan SKI seluruh Fakultas di UNY di tahun kepengurusan 2013 ini mampu menjadi sarana penguatan ukhuwah dan kesolidan seluruh elemen dakwah UNY serta memberi kabar gembira kepada masyarakat luas bahwa ada gerakan yebih layak dijadikan budaya, yaitu: Gerakan Menutup Aurat.

            Pawai ini awalnya diprakarsai Departemen Kemuslimahan UKKI dan seluruh SKI Fakultas sebagai program khusus Kemuslimahan. Tujuannya mememberi pemahaman dan mengajak muslimah untuk menggunakan hijab secara sempurna. Menyeru kepada muslimah bahwa hijab yang Allah wajibkan kepada muslimah memiliki tujuan untuk melindungi dan mengangkat derajatnya menjadi lebih mulia. Diibaratkan telur yang terjaga dalam cangkangnya, yang hanya akan membusuk jika cangkang itu pecah. Namun melihat fakta yang terjadi di masyarakat, ternyata masih banyak laki-laki yang juga belum menutup aurat dengan sempurna misal trend mode menggunakan celana di atas lutut atau jins yang berlubang, UKKI berinisiatif untuk tidak membatasi seruan ini kepada muslimah saja tapi juga kepada muslim (laki-laki). Karena itu, pawai kali ini juga melibatkan Aktifis Dakwah Kampus laki-laki.

            Menanggapi sikap masyarakat yang kadang beranggapan bahwa lebih penting menghijabi hati dulu, tidak ada gunanya berjilbab kalau kelakuannya belum baik, dan anggapan lain yang sejenis, panitia menyampaikan bahwa lebih baik melakukan kebaikan dari yang paling mudah dan  paling dekat. Mengenakan hijab dengan sempurna menjadi cara untuk memulai memperbaiki diri dan hati. Melalui gerakan ini pula menjadi upaya saling menasehati dalam kebaikan. “Mengingatkan saudara muslim untuk menutup aurat, kadang hal-hal seperti ini sering terlupa. Karena kita sayang mereka, jadi kita mengingatkan.” tambah Efa Musrifah, Kepala Departemen Kemuslimahan UKKI Jamaah Al-Mujahidin UNY.





-Wulan-
(Profil Penulis)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...