Tik..tok..tik..tok..tik..tok..
Detik jam itu terasa begitu lamban, ataukah hati ini yg didera ketidaksabaran? Semua menjadi sangat membosankan. Belum lagi hawa sesak terkadang mengampiri hati, perlahan menjadi panas membumi.
“Man Shabara Zhafira”
Mantra itu berkali-kali kuucapkan, barang siapa bersabar, dia beruntung. Tekanan suhu dalam kalbu tak pula kunjung mereda, innallaha ma’asshobirin mantra kedua, sesungguhnya Allah bersama orang-orang yang sabar, sabaar datanglah padakuu [dimanakah sabar?]. Fiuuuh…. Tak mudah rupanya, meredakan gejolak hati yang terus menuntun diri menjadi super duper gelisah. Menanti’ itu penuh dengan ujian, menanti dosen tuk bimbingan skipsi misalnya, Udah janjian, nunggunya di ruangan lantai 3 pula, hati tak selalu cerah, tambah hujan, lapar pula.. eh tiba-tiba sang dosenpun membatalkan begitu saja [pengalaman]. haagh, alasan demi alasan tuk mengeluh begitu mudah keluar. Tapi menghadirkan sebutir kesabaran dalam tiap peluh terasa sangat berat. Atau saat badai dalam hati mendera, saat langkah terasa gontai, ujian hati terasa begitu susah bukan takaran c1, c2, c4 atau c5 [inget kuliah evaluasi pembelajaran] ujian ini terasa tingkat c100 kali yaa, pokoknya super susahnya, andai saja bisa mangkir dari ujian ini, ya Allah… ujianMu ini begitu berat, turunin dong kualitasnya. Gleek, udah jelas-jelas ujian Allah itu suatu keniscayaan. Jangan harap seorang Ade Rai dibilang kuat kalo ngangkat beras 5kg aja ga kuat [btw kenapa bandingannya beras? ] . lebih dari itu Allah sudah terang-terangan akan menguji hambaNya.
“Apakah manusia mengira bahwa mereka akan dibiarkan hanya dengan mengatakan “Kami telah beriman”, dan mereka tidak diuji?” [QS.Al Ankabut:2].
Jadi, yang namanya hidup itu penuh ujian, masa mau gitu-gitu terus, masa mau kelas satu terus ngga pengin naik kelas po?
Naah, jangan harap bisa naik kelas kalo belum ngikutin ujian kenaikan kelas [btw UAS bentar lagi yak] , pun ketika ujian Allah datang untuk menguji keimanan kita, ia membawa hikmah, tinggal kitanya aja yang mau membaca kehidupan dan menjalani ujian itu dengan penuh kesabaran atau engga. Mau segitu teruskah kualitas keimanan kita? Rugi dong, kalo hari ini sama dengan hari kemarin.
Jadi sabar itu bukan hanya nama orang [lhoo..] sabar bukan berarti menyerah pada keadaan, sabar adalah menghadirkan kesejukan dalam cuaca yang panas. Sabar adalah suatu keputusan, bukan sifat. Apalagi emang udah musti disuruh sabar, ya sabar aja ngga usah pake tapi. Sabar adalah pilihan, maka sabarlah dalam bersabar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar