Kemampuan sesorang untuk melakukan aktivitas seringkali menjadi poin utama. Orang-orang hanya memikirkan bakat yang dimiliki untuk memulai sebuah aktivitas. Contohnya, atlet-atlet olahraga, ketika mereka berlatih dan merasa tidak bisa, mereka memilih untuk berhenti untuk berlatih. Padahal banyak sekali atlet-atlet yang awalnya kurang berbakat dalam bidang yang ia geluti namun berusaha dan berlatih secara sungguh-sungguh, lalu hasilnya mereka bisa menjadi atlet yang hebat. Berkat berlatih. Kemampuan memang dibutuhkan, namun
bukan menjadi poin utama yang harus dimiliki. Sebenarnya yang paling penting adalah bagaimana kita mau mencoba hal baru atau aktivitas yang baru meskipun belum ada bakat yang terlihat. Bakat sebernarnya bisa diasah dengan cara kita banyak berlatih. Berlatih dengan sungguh-sungguh lebih tepatnya. Jangan sampai hal-hal kecil yang seharusnya bisa dihilangkan, malah menjadi penghalang kita mewujudkan sebuah impian.
Kemampuan dan kemauan, harus bisa
kita laksanakan sejajar dan sejalan. Ibaratnya berimbang. Terkadang orang
binggung ketika ditunjuk untuk memimpin sebuah tugas dengan alasan tidak bisa.
Alasan klasik. Untuk menjadi orang yang hebat, kita harus berani mencoba
hal-hal yang baru. Kesempatan yang sebenarnya bisa didapat dan dilaksanakan
tidak boleh dilewatkan, karena terkadang kesempatan hanya datang sekali,
kata orang-orang. Dan cara terbaik untuk
mendapatkan kesempatan adalah ciptakan kesempatan itu! Lalu gunakan sebaik
mungkin kesempatan yang sudah ada di
depan mata.
Kemampuan seseorang bisa
diukur. Misalnya kemampuan untuk
menangkap pelajaran yang disampaikan oleh dosen, secara tidak langsung
nilai-nilai yang dihasilkan bisa menjadi tolak ukur kemampuan kita. Contoh
lainnya, atlet olahraga misalnya pelari. Ukuran kemampuannya adalah seberapa
jauh ia mampu berlari dalam waktu sekian jam. Namun siapa yang tahu, kalau awalnya
mereka merasa tidak memiliki bakat sebagai pelari? Tidak merasa bisa berlari
cepat? Dan jawabnya kenapa bisa menjadi seorang atlet lari adalah : karena ia
giat berlatih. Tidak pernah menyerah meski beberapa kali mengalami kekalahan
dalam pertandingan olahraga. Kekalahan adalah momok paling menyeramkan bagi
mereka yang berada dalam sebuah pertandingan, namun ini harus segera dihilangkan
atau diminimalisir. Karena kekalahan seharusnya bisa menjadi sebuah evaluasi
dan instropeksi diri, hal-hal apa yang bisa menjadikan kita mengalami
kekalahan. Faktor apa saja yang harus diperbaiki dan dipertahankan.
Kemauan
menjadi modal utama. Memiliki kemauan yang besar bisa memicu kita untuk terus
berlatih dan mengasah bakat yang sebenarnya kita miliki. Terkadang bakat tidak
melulu sudah ada dalam diri kita, sehingga perlu digali dan terus dilatih.
Tidak boleh mudah bosan dalam berlatih apalagi menyerah, jangan!
Kemampuan
dan kemauan adalah dua hal yang bisa menjadikan kita orang yang hebat, pastinya
didukung juga dengan terus berlatih, berusaha, berdo’a, dan tidak mudah menyerah ketika mengalami kasulitan
atau kegagalan. Dukungan atau motivasi juga sangat diperlukan, dukungan bisa
datang dari orang lain, bisa juga dari diri sendiri. Harus pandai-pandai
memotivasi diri dan juga yang tidak kalah penting adalah mau menerima kritikan
dari orang lain. Meskipun terkadang menyakitkan hati, namun harus kita terima
sebagai sebuah evaluasi diri. Menjaga semangat agar terus berkobar, memacu diri
dalam setiap kompetisi, menggunakan kesempatan yang ada, dan yang paling
penting jangan sampai kemalasan dan kejenuhan meracuni diri kita. Kita harus
bisa melawan!
SEMANGAT BERJUANG!!
-Octalina G Savitri-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar