Bumi semakin
renta. Tentunya kita sebagai manusia yang hidup alias numpang di atasnya
mempunyai kontribusi dalam membuat bumi hingga kondisinya seperti saat ini. Apa
yang dimaksud seperti saat ini? Hm..mau tau atau mau tau banget? Hehe..
misalnya nih, sering terjadi banjir di daerah tertentu, es di kutub utara
maupun selatan juga Greenland mencair, bumi jadi panas dan masih banyak lagi
kerusakan di muka bumi. Padahal kita diamanahi sebagai khalifah dimuka bumi
untuk menjaga bumi Allah.
UKKI Jamaah Al-Mujahidin UNY
Senin, 22 April 2013
Sabtu, 23 Maret 2013
Bisa? Mau?
Kemampuan sesorang untuk melakukan aktivitas seringkali menjadi poin utama. Orang-orang hanya memikirkan bakat yang dimiliki untuk memulai sebuah aktivitas. Contohnya, atlet-atlet olahraga, ketika mereka berlatih dan merasa tidak bisa, mereka memilih untuk berhenti untuk berlatih. Padahal banyak sekali atlet-atlet yang awalnya kurang berbakat dalam bidang yang ia geluti namun berusaha dan berlatih secara sungguh-sungguh, lalu hasilnya mereka bisa menjadi atlet yang hebat. Berkat berlatih. Kemampuan memang dibutuhkan, namun
Minggu, 17 Maret 2013
Ikhlas, Seperti Daun Gugur
Pernahkah dirimu melihat daun
yang gugur dari pohonnya? Meliuk, terbang menari-nari bersama angin hingga
akhirnya jatuh ke atas tanah. Daun itu, tidak pernah bisa memilih ke titik mana
dia akan jatuh. Dia begitu menikmati kemanapun angin membawanya. Daun yang
jatuh tak pernah membenci angin. Sebuah judul novel oleh Tere Liye. Namun
disini penulis tidak ingin membahas tentang novel tersebut. Hanya terinspirasi
olehnya.
Jumat, 01 Maret 2013
Sabarlah dalam Bersabar
Tik..tok..tik..tok..tik..tok..
Detik jam itu terasa begitu lamban, ataukah hati ini yg didera ketidaksabaran? Semua menjadi sangat membosankan. Belum lagi hawa sesak terkadang mengampiri hati, perlahan menjadi panas membumi.
“Man Shabara Zhafira”
Kamis, 28 Februari 2013
Manajemen Strategic Dakwah Kampus
Visi Dakwah.
… Bacalah!” Rasulullah Saw. Menjawab, “aku bukan orang
yang melek huruf”. Rasulullah bersabda (kepada Aisyah), “Lalu malaikat itu
merengkuh tubuhku kuat-kuat sampai aku merasa sesak. Tidak lama kemudian ia
melepaskanku seraya berkata, ‘Bacalah!’ Kujawab, ‘aku bukan orang yang bemelek
huruf!’ Malaikat itu kembali merengkuh tubuhku sampai tiga kali, kemudian
melepaskanku keraya berkata, ‘Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhamu yang
menciptakan, Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan
Tuhanmulah Yang Maha Pemurah, yang mengajar (manusia) dengan perataraan
kalam(pena). Dia mengajarkan kepada manusia apa yang tidak ia ketahui’…”
Langganan:
Postingan (Atom)