Sabtu, 23 Maret 2013

Bisa? Mau?



           Kemampuan sesorang untuk melakukan aktivitas seringkali menjadi poin utama. Orang-orang hanya memikirkan bakat yang dimiliki untuk memulai sebuah aktivitas. Contohnya, atlet-atlet olahraga, ketika mereka berlatih dan merasa tidak bisa, mereka memilih untuk berhenti untuk berlatih. Padahal banyak sekali atlet-atlet yang awalnya kurang berbakat dalam bidang yang ia geluti namun berusaha dan berlatih secara sungguh-sungguh, lalu  hasilnya mereka bisa menjadi atlet yang hebat. Berkat berlatih. Kemampuan memang dibutuhkan, namun
bukan menjadi poin utama yang harus dimiliki. Sebenarnya yang paling penting adalah bagaimana kita mau mencoba hal baru atau aktivitas yang baru meskipun belum ada bakat yang terlihat. Bakat sebernarnya bisa diasah dengan cara kita banyak berlatih. Berlatih dengan sungguh-sungguh lebih tepatnya. Jangan sampai hal-hal kecil yang seharusnya bisa dihilangkan, malah menjadi penghalang kita mewujudkan sebuah impian.
Kemampuan dan kemauan, harus bisa kita laksanakan sejajar dan sejalan. Ibaratnya berimbang. Terkadang orang binggung ketika ditunjuk untuk memimpin sebuah tugas dengan alasan tidak bisa. Alasan klasik. Untuk menjadi orang yang hebat, kita harus berani mencoba hal-hal yang baru. Kesempatan yang sebenarnya bisa didapat dan dilaksanakan tidak boleh dilewatkan, karena terkadang kesempatan hanya datang sekali, kata  orang-orang. Dan cara terbaik untuk mendapatkan kesempatan adalah ciptakan kesempatan itu! Lalu gunakan sebaik mungkin  kesempatan yang sudah ada di depan mata.
Kemampuan seseorang bisa diukur.  Misalnya kemampuan untuk menangkap pelajaran yang disampaikan oleh dosen, secara tidak langsung nilai-nilai yang dihasilkan bisa menjadi tolak ukur kemampuan kita. Contoh lainnya, atlet olahraga misalnya pelari. Ukuran kemampuannya adalah seberapa jauh ia mampu berlari dalam waktu sekian jam. Namun siapa yang tahu, kalau awalnya mereka merasa tidak memiliki bakat sebagai pelari? Tidak merasa bisa berlari cepat? Dan jawabnya kenapa bisa menjadi seorang atlet lari adalah : karena ia giat berlatih. Tidak pernah menyerah meski beberapa kali mengalami kekalahan dalam pertandingan olahraga. Kekalahan adalah momok paling menyeramkan bagi mereka yang berada dalam sebuah pertandingan, namun ini harus segera dihilangkan atau diminimalisir. Karena kekalahan seharusnya bisa menjadi sebuah evaluasi dan instropeksi diri, hal-hal apa yang bisa menjadikan kita mengalami kekalahan. Faktor apa saja yang harus diperbaiki dan dipertahankan.
            Kemauan menjadi modal utama. Memiliki kemauan yang besar bisa memicu kita untuk terus berlatih dan mengasah bakat yang sebenarnya kita miliki. Terkadang bakat tidak melulu sudah ada dalam diri kita, sehingga perlu digali dan terus dilatih. Tidak boleh mudah bosan dalam berlatih apalagi menyerah, jangan!
            Kemampuan dan kemauan adalah dua hal yang bisa menjadikan kita orang yang hebat, pastinya didukung juga dengan terus berlatih, berusaha, berdo’a, dan tidak  mudah menyerah ketika mengalami kasulitan atau kegagalan. Dukungan atau motivasi juga sangat diperlukan, dukungan bisa datang dari orang lain, bisa juga dari diri sendiri. Harus pandai-pandai memotivasi diri dan juga yang tidak kalah penting adalah mau menerima kritikan dari orang lain. Meskipun terkadang menyakitkan hati, namun harus kita terima sebagai sebuah evaluasi diri. Menjaga semangat agar terus berkobar, memacu diri dalam setiap kompetisi, menggunakan kesempatan yang ada, dan yang paling penting jangan sampai kemalasan dan kejenuhan meracuni diri kita. Kita harus bisa melawan!

SEMANGAT BERJUANG!!


-Octalina G Savitri-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...